KLa Project adalah kelompok musik yang dibentuk oleh Katon Bagaskara, Lilo (Romulo Radjadin), Adi Adrian, dan Ari Burhani pada tahun 1988. Nama KLa sendiri diperoleh dari inisial personel band ini, sementara penggunaan huruf "A" kecil bertujuan untuk menandakan adanya dua personel yang memiliki inisial huruf tersebut. Dalam perjalanan selanjutnya KLa beberapa kali berganti personel dan ganti nama, dan saat ini (2011) KLa Project masih eksis. Di awal kemunculannya bisa di bilang musiknya lebih maju dari zamannya, mereka berhasil mencuri hati banyak pendengar musik. Mereka pun memiliki basis penggemar yang menamakan diri KLanis. Salah satu kekuatan music KLa adalah kekuatan lyricnya, saya cantumkan beberapa Lyric KLa Project yang saya rasa mempunyai kekuatan tersebut,..
BELAHAN JIWA
Membaca lagi surat-suratmu, hatiku jatuh rindu
Tak sadar pada langit kamarku, kulukis kau di situ
Waktu yang berlalu, dan jarak masih saja terbentang
Penamu bicara, menembus ruang menyapa sukmaku
Mendesah lembut angin membawa butiran hati lara
Ternyata meraih kesempatan, tak semudah kusangka
Kau setia menunggu lelaki kecil menantang hidup
Kau sertakan do'a, seolah mantra menjelma nafasku
Memendam tanya segera terucap
Belahan jiwa apa kabarmu
Kuharap s'lalu tetap kau jaga
Tumbuhan cinta yang di ladang kita ...
Kau setia menunggu lelaki kecil menantang hidup
Kau sertakan do'a, seolah mantra menjelma nafasku
Memendam tanya segera terucap
Belahan jiwa apa kabarmu
Kuharap s'lalu tetap kau jaga
Tumbuhan cinta yang di ladang kita
Aku ... jauh di sini menggapai cita
Hingga ... satu saat pasti ku kan kembali
Kan kujemput dikau Sang Putri, pada saatnya nanti
Berkereta kencana kubawa pergi, 'tuju istana di sana kubertahta
Memendam tanya segera terucap
Belahan jiwa apa kabarmu
Kuharap s'lalu tetap kau jaga
Tumbuhan cinta yang di ladang kita
Aku ... jauh di sini menggapai cita
Hingga ... satu saat pasti ku' kan kembali
Tak sadar pada langit kamarku, kulukis kau di situ
Waktu yang berlalu, dan jarak masih saja terbentang
Penamu bicara, menembus ruang menyapa sukmaku
Mendesah lembut angin membawa butiran hati lara
Ternyata meraih kesempatan, tak semudah kusangka
Kau setia menunggu lelaki kecil menantang hidup
Kau sertakan do'a, seolah mantra menjelma nafasku
Memendam tanya segera terucap
Belahan jiwa apa kabarmu
Kuharap s'lalu tetap kau jaga
Tumbuhan cinta yang di ladang kita ...
Kau setia menunggu lelaki kecil menantang hidup
Kau sertakan do'a, seolah mantra menjelma nafasku
Memendam tanya segera terucap
Belahan jiwa apa kabarmu
Kuharap s'lalu tetap kau jaga
Tumbuhan cinta yang di ladang kita
Aku ... jauh di sini menggapai cita
Hingga ... satu saat pasti ku kan kembali
Kan kujemput dikau Sang Putri, pada saatnya nanti
Berkereta kencana kubawa pergi, 'tuju istana di sana kubertahta
Memendam tanya segera terucap
Belahan jiwa apa kabarmu
Kuharap s'lalu tetap kau jaga
Tumbuhan cinta yang di ladang kita
Aku ... jauh di sini menggapai cita
Hingga ... satu saat pasti ku' kan kembali
SATU KAYUH BERDUA
Ingin kukirim bunga, yang pantas kau terima
Atau tuliskan lagu, s'kedar menuang rindu
Apa saja ku mampu, asal itu buatmu
Kuharap engkau suka, beri kecil binar mata
Ingin dengar candamu, di telepon bicara
Pastinya kau tersipu, waktu ku merayumu
Apa saja ku mau, 'tuk meraih hatimu
Kuharap mengkau suka, beri kecil binar mata,
melekat erat di jiwa
Sudikah naik ikut perahuku
Berkain layar cinta
Arungi warna-warni gelombang dunia
Satu kayuh berdua
'Tuk sampai di sana ...
Apa saja ku mampu, 'tuk meraih hatimu
Kuharap engkau suka, beri kecil binar mata
Melekat erat di jiwa
Sudikah naik ikut perahuku
Berkain layar cinta
Arungi warna-warni gelombang dunia
Satu kayuh berdua
'Tuk sampai di sana ...
Kau turut serta ...
Sudikah naik ikut perahuku
Berkain layar cinta
Arungi warna-warni gelombang dunia
Satu kayuh berdua
BANTU AKU
Biar kuutarakan saja
Segenap rasa mengendap di dada
Lewati desah nada lagu
Walau sumbang terlanda sendu
Suratku, seribu makna
Bagimu, dambaan jiwa
Masih tetap terjaga s'lalu
Sebentuk cinta kasihku buatmu
Sejak kau tanamkan harapan
Kusambut dan membuka tangan
Tega kau buyarkan impian
Bantu aku, lari dari bayangmu
Hasrat melupakanmu
Usah lagi, senyum sapamu mengganggu
Engkau bukan untukku
Terlanjur aku terjatuh
Mencoba bangkit dan berjalan lagi
Segenap rasa mengendap di dada
Lewati desah nada lagu
Walau sumbang terlanda sendu
Suratku, seribu makna
Bagimu, dambaan jiwa
Masih tetap terjaga s'lalu
Sebentuk cinta kasihku buatmu
Sejak kau tanamkan harapan
Kusambut dan membuka tangan
Tega kau buyarkan impian
Bantu aku, lari dari bayangmu
Hasrat melupakanmu
Usah lagi, senyum sapamu mengganggu
Engkau bukan untukku
Terlanjur aku terjatuh
Mencoba bangkit dan berjalan lagi
TAK BISA KELAIN HATI
Bulan merah jambu luruh dikotamu
Kuayun sendiri langkah-langkah sepi
Menikmati angin menabuh daun-daun
Mencari gambaranmu diwaktu lalu
Sisi ruang batinku hampa rindukan pagi
Tercipta nelangsa merenggut sukma
Terwujud keinginan yang tak pernah terwujud
Aku tak bisa pindah
Pindah kelain hati
Begitu lelah sudah kuharus menepi
Biduk tlah ditambatkan berlabuh dipantaimu
Sungguh kuakui tak bisa kelain hati
Kuayun sendiri langkah-langkah sepi
Menikmati angin menabuh daun-daun
Mencari gambaranmu diwaktu lalu
Sisi ruang batinku hampa rindukan pagi
Tercipta nelangsa merenggut sukma
Terwujud keinginan yang tak pernah terwujud
Aku tak bisa pindah
Pindah kelain hati
Begitu lelah sudah kuharus menepi
Biduk tlah ditambatkan berlabuh dipantaimu
Sungguh kuakui tak bisa kelain hati
YOGYAKARTA
Pulang ke kotamu
Ada setangkup haru dalam rindu
Masih seperti dulu
Tiap sudut menyapaku bersahabat, penuh selaksa makna
Terhanyut aku akan nostalgi
Saat kita sering luangkan waktu
Nikmati bersama
Suasana Jogja
Di persimpangan langkahku terhenti
Ramai kaki lima
Menjajakan sajian khas berselera
Orang duduk bersila
Musisi jalanan mulai beraksi
Seiring laraku kehilanganmu
Merintih sendiri
Ditelan deru kotamu ...
Walau kini kau t'lah tiada tak kembali
Namun kotamu hadirkan senyummu abadi
Ijinkanlah aku untuk s'lalu pulang lagi
Bila hati mulai sepi tanpa terobati
Ada setangkup haru dalam rindu
Masih seperti dulu
Tiap sudut menyapaku bersahabat, penuh selaksa makna
Terhanyut aku akan nostalgi
Saat kita sering luangkan waktu
Nikmati bersama
Suasana Jogja
Di persimpangan langkahku terhenti
Ramai kaki lima
Menjajakan sajian khas berselera
Orang duduk bersila
Musisi jalanan mulai beraksi
Seiring laraku kehilanganmu
Merintih sendiri
Ditelan deru kotamu ...
Walau kini kau t'lah tiada tak kembali
Namun kotamu hadirkan senyummu abadi
Ijinkanlah aku untuk s'lalu pulang lagi
Bila hati mulai sepi tanpa terobati
Dirangkum dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar