Selamat Datang Saudaraku

selamat datang saudaraku.

“setelah membebaskan diri dari macammacam nama maka sampailah pada hanya Esa Tuhannya”, ("selanjutnya perlukah yang Esa itu di bebaskan lagi ?" sebuah pertanyaan yang tidak harus di jawab).

Urun Rembug : adalah sebuah kata yang berarti ikut memberi masukan atau sumbang saran. Blog ini di namakan seperti itu karena ditujukan untuk sekedar ikut sumbang saran bagi kehidupan berTuhan yang Esa, berbangsa dan bernegara, dalam rangka memayu hayuning bawana.
Silahkan membaca mengambil atau mengcopy blog ini bebas di ambil tanpa royalti, saya hanya minta tolong cantumkan inisial/link dari blog ini.
Silahkan. !

Selasa, 27 Desember 2011

janji tanpa sunyata

sang surya wus manglung mengulon,
alonalon ninggal padhang, alonalon ninggal awan

pucuking redi wus prajanji
munggel dino kanggo sang candra, ganti swasana
weweh kampret lan kewan bengi ngupadi boga

wes suwe dak antu tekamu kangmas,..
mulai mbiyen pijer janji tanpa kasunyatan
dudu menungso prewiro lamun janji tanpa nyata

kawit jaman jaran dhigar
sampek saiki jaman montor scopy pating glalar
sing ono amung janjimu kang tansah nyebar manis

janji iku amung janji lamis

iki lorone ati wes ora ono tombo kangmas
penjenengan iku pancen manungsa duroko
watak candala, sifat duratmaka


c'es
catatan : ini tentang jerit hati seorang wanita, ketika yang ada hanya janji-janji saja

tak bisa pindah ke lain hati


bayangmu slalu berkelebatan di pelupuk mataku
saat ku diam dalam beku aku yang selalu merinduimu

kasih
biarkan cinta menyentuhmu,
biarkan perhatianku mengelusmu,
biarkan semua cahaya menyinarimu,
biarkan rasaku menghentak kalbu,
biarkan

dan diamkan rasaku mencumbumu,

menyentuh dengan lembut dengan segala rasa
mengelus dengan mesra

tatkala semuanya telah kau rasai
teruskanlah cahaya teraduk itu membening
agar bening pula yang selalu bersamamu



c' es

keterangan :
bening = jernih,...
dalam hal ini saya maknai beningnya kalbu yang tidak dikotori oleh kotoran dunia sehingga kalbu seorang insan bisa "meneruskan cahaya" dari "Yang Maha Kuasa" dalam bentuk memayu hayuning bawana
,..karena insyallah cinta yang saya tawarkan adalah cinta suci,..semoga

live is beautiful

menikmati indahnya jalan kehidupan adalah seindah saat pagi sambil minum kopi
setiap pagi matahari masih memberikan secara cuma cuma keindahannya agar bisa di nikmati dan termanfaatkan.

aku bukanlah seseorang dengan banyak harta
aku hanyalah seseorang yang punya yang punya niat baik, usaha dan doa,
yang pasti akan saya ujudkan keluarga yang penuh kasih dan cinta

salahkah aku bila mengatakan
bahwa cintaku itu adalah cinta suci yang telah lepas dari rasa benci
dan rindukupun adalah rindu sepenuh hati yang telah terlepas dari belenggu yang bernama iri dan dengki




c' es

Sebuah Kisah

Harus ku bilang aku terkejut sekali saat kamu massage tanggal 16 oktober 2011 “alhamdulillah keinginan pulangku dapat dimengerti mereka semua, bahkan anaknya bosku menanggung semua biayanya, jadi kemungkinan akhir bulan ini”. Memang sebelumnya aku berharap sekali kamu pulang secepatnya tapi tak kuduga secepat itu, saat itu aku berpikir 2 minggu kedepan kita bisa bertemu, bertatap muka, sesutau yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya akan terjadi secepat ini, sungguh sangat mengejutkan.

Aduh semula aku berfikir masih ada waktu satu tahun dari hari ini, masih ada waktu untuk persiapkan sesuatu, tersentak, kaget bercampur jadi satu, jujur saja ketika memang harus menunggu sampai satu tahun kedepan dan tanpa kepastian adalah sangat berat bagiku, setiap hari berkomunikasi setiap kali mengamati dan berusaha mencuri perhatianmu dalam wahtu 365 hari adalah hal yang tidak  yakin bisa kulakukan, apakah aku mempunyai stamina untuk selalu saja enjoy dan nyaman dengan diriku, aku adalah manusia biasa yang kadang jenuh, lesu dan tidak terkendali, yang ini semua pasti membuat upaya ini terkendala,

Diantara sedih dan gembira mendengar kabar itu aku langsung tersentak bangkit, “harus berbuat sesuatu”, mengumpulkan serpih2 yang berserak diantara teman2 bagiamana aku harus bangkit sebagai sebuah bentuk tanggungjawab untuk mempersiapkan masa depan bersama denganmu seperti yang aku harapkan. Sejauh upaya bangkit itu ada yang bisa di harap, alhamdulillah, semoga segala perencanaan lancar dan selalu dalam ridlo-Nya.

Selanjutnya harap dan cemasku sepertinya bersambut dengan positif dan denting2 hatiku mengalunkan nada indah tatkala dalam sebuah puisi yang kubuat dan kukirimkan khusus untukmu berbalaskan kata “jadilah kau pendengar dan penyaksi cerita-cerita dan perjalananku selama aku  masih mampu kau kenali” jujur saja saya harus mengartikan ini adalah bertambahnya peluang penerimaanmu apalagi selanjutnya dalam berbalas massage, ada salah satu diantara massagemu yang bertuliskan kata kata “aku gak bawa oleh-oleh buat sampean, emang pengen apa barang cilik-cilik  ae gelem ?” wah bagiku kalimat ini bagaikan sejuknya air surga.

"Sementara ini kita jalan seperti biasa saja" adalah balasan yang kuterima sekitar limabelas tahun yang lalu saat aku katakan “maukah kamu menikah denganku ?” pada seseorang. Saat itu aku terlalu bodoh untuk memaknai katakata itu, kata-kata itu kumaknai sebagai sebuah penolakan dari seseorang yang saya harapkan menjadi pendamping hidupku saat itu. dan itu sangat aku sesali dan aku sekarang tidak mau salah lagi memaknai apa saja yang kamu ungkapkan, dan saya berusaha untuk selalu positif thingking bahwa yang akan terjadi diantara kita adalah semua mungkin, semakin dekat untuk saling terikat.

Hanya Tuhan yang tau dan yang punya rencana tapi tidak ada salahnya maqluk berusaha dan berdoa dan semoga kita semua selalu dalam ridlonya, barangkali sering kita dengar antara benci dan rindu itu tidak terpisahkan, barangkali juga sering kita dengar bahwa ketika ada cinta disitu pula ada benci. salahkah aku bila mengatakan bahwa cintaku itu adalah cinta suci yang telah lepas dari rasa benci dan rindukupun adalah rindu sepenuh hati yang telah terlepas dari belenggu yang bernama benci


c' es

Senin, 12 Desember 2011

Werkudara Satriya Pinandita

Raden Werkudara atau Bima waktu lahir terbungkus dan bungkusnya oleh Begawan Sapwani, yang kemudian dipuja oleh pertapa tersebut menjadi bayi gagah perkasa yang serupa Bima. Bayi tersebut kemudian diberi nama Jayadrata atau Tirtanata. Bima merupakan putra kedua dari Dewi Kunti dan Prabu Pandudewanata. Tetapi ia sesungguhnya adalah putra Batara Bayu dan Dewi Kunti sebab Prabu Pandu tidak dapat menghasilkan keturunan. Ini merupakan kutukan dari Begawan Kimindama. Namun akibat Aji Adityaredhaya yang dimiliki oleh Dewi Kunti, pasangan tersebut dapat memiliki keturunan. Werkudara bicaranya keras, bicaranya selalu memakai bahasa ngoko kecuali kepada Sanghyang Wenang dan Dewa Ruci. Wataknya setya tuhu terhadap guru, berbakti kepada orang tua, pegang janji, tanpa basa basi, terbuka, suka membela kebenaran, membasmi kejahatan suka menolong, cinta saudara. Selama hidupnya Werkudara berguru pada Resi Drona untuk olah batin dan keprajuritan, Begawan Krepa, dan Prabu Baladewa untuk ketangkasan menggunakan gada
Ada banyak cerita (lakon) dalam pewayangan yang menceritakan sepak terjang raden Werkudara ini, salah satu cerita tentang bima adalah saat Bima dan kerabat pandawa lainnya harus menyamar akibat kalah dadu yaitu hidup sebagai buangan selama 12 tahun di hutan dan 1 tahun terakhir harus menyamar dan bila ketahuan dalam penyamaran tersebut oleh pihak kurawa pandawa harus mengulanglagi masa pembuangan tersebut. Pandawa memilih negera Wiratha sebagai tempat menyamar.  Dalam penyamaran tersebut, Werkudara menyamar sebagai jagal atau juru masak istana di negri Wiratha dengan nama Jagal Abilawa. Di sana ia berjasa membunuh Kencakarupa, Rupakenca dan Rajamala yang bertujuan memberontak. Sesungguhnya ia membunuh Kencakarupa dan Rupakenca dengan alasan keduannya ingin memperkosa Salindri yang tidak lain adalah istri kakaknya, Puntadewa, Dewi Drupadi yang sedang menyamar. Akibat terbunuhnya tiga senopati sakti wiratha ini Negara gempar dan kurawa menerbu Wiratha karena menengarahi yang membunuh mereka pastilah pandawa. Penyerbuan korawa dapat di gagalkan berkat bantuan arjuna dan Werkudara.
Yang paling menarik dari tokoh ini adalah satu satunya wayang yang di kemampuan mengajarkan Sastra Djendra Yu Ing Rat Pangruating Diyu, kepada sesama makluq lainya bahkan Hanoman dan Kresna juga minta petuah tentang kasampurnan kepada Bima. Termasuk juga meruwat Gurunya, Begawan Drona setelah mati berubah menjadi kuda dan akhirnya Bima juga meruwatnya. Cerita bima bisa mengajarkan Sastra Djendra Yu Ing Rat Pangruating Diyu ini biasa dipentaskan dalam upacara ruwatan yang diadakan di jawa.

Bima diminta oleh gurunya, Resi Drona, untuk mencari Tirta Prawitasari atau air kehidupan di dasar samudra. Sebenarnya Tirta Prawitasari itu tidak ada di dasar samudra tetapi ada di dasar hati tiap manusia dan perintah gurunya itu hanyalah jebakan yang di rencanakan oleh Sengkuni dengan menggunakan Resi Drona. Namun Bima menjalaninya dengan sungguh-sungguh. Ia mencari tirta Prawitasari itu sampai ke dasar samudra di Laut Selatan. Dalam perjalanannya ia bertemu dengan dua raksasa besar yang menghadang. Kedua raksasa itu bernama Rukmuka dan Rukmakala yang merupakan jelmaan dari Batara Indra dan Batara Bayu yang di sumpah oleh Batara Guru menjadi raksasa. Setelah berhasil membunuh kedua rakasasa tersebut dan setelah raksasa tersebut berubah kembali ke ujud aslinya dan kembali ke kayangan, Werkudara melanjutkan peprjalanannya. Sesampainya di samudra luas ia kembali diserang oleh seekor naga bernama Naga Nemburnawa. Dengan kuku pancanakanya, disobeknya perut ular naga tersebut. Setelah itu Werkudara hanya terdiam di atas samudra. Di sini lah ia bertemu dengan dewanya yang sejati, Dewa Ruci.

Oleh Dewa Ruci, Werkudara kemudian diminta masuk kedalam lubang telinga dewa kerdil itu. Lalu Werkudara masuk dan mendapat wejangan tentang makna kehidupan. Ia juga melihat suatu daerah yang damai, aman, dan tenteram. Setelah itu Werkudara menjadi seorang pendeta bergelar Begawan Bima Suci dan mengajarkan apa yang telah ia peroleh dari Dewa Ruci.
Menurut beberapa orang Werkudara ini menggambarkan keseimbangan antara lahir dan batinnya. Lahiriahnya dia netepi kekesatriyaannya, batinnya pun dia netepi kewajibannya dilambari dengan kegenturan tapanya menjadi pendeta yang mengajarkan Sastra Djendra Yu Ing Rat Pangruating Diyu.
Penjabaran Sastra Djendra Yu Ing Rat Pangruating Diyu bagi masyrakat jawa adalah sebuah wedaran ilmu yang sangat sakral dimana puncak dari kedudukan insan di jabarkan, selain di babar oleh Begawan Bimo Suci,Sastra Djendra Yu Ing Rat Pangruating Diyu juga pernah di jabarkan oleh begawan Wisrawa kepada Dewi Sukesih, tatapi penjabaran ini kurang suci sehingga mengkibatkan munculnya angkara didunia.




c' es

Dirangkum dari berbagai sumber, terimaksih untuk teman2 diskusi di group Kapitayan Nusantara

Sabtu, 10 Desember 2011

ndak boleh memaksa

tak pernah terpikir di hatiku untuk memaksamu, aku hanya menunggu dengan sabar peluang yang kamu berikan agar aku bisa melangkah lebih kedalam, memaksamu adalah pantangan, memaksamu bukan membuat makin erat hubungan kita, pemaksaaan akan membuat semuanya hancur berantakan.

berusaha adalah kuasa tertinggi yang kita punya, biarlah selanjutnya kita serahkan kepada-Nya, di jalani saja semuanya.

biarkan titik itu menyambung sehingga terlukis garis dan biarkan garis2 itu saling menganyam sehingga terbentuk bidang dan biarkan bidang itu saling bertaut sehingga menghasilkan ruang, dan biarkan ruang itu terisi oleh kebaikankebaikan hati, seiring waktu yang kita sediakan untuk hal tersebut.

pertautan hati, terwujud untuk saling melengkapi, dan itu adalah sematamata hak Dia, mari kita terus saja berusaha tanpa lelah untuk terus melangkah, mendekat dan mencoba saling mengerti diantara kita, saling memahami agar rasa itu makin menyatu dalam ridlo-Nya.

untuk apa terbelenggu bayangan masa lalu, karna kita tahu dengan pasti waktu tidak pernah berjalan mundur.

aku tidak akan pernah berfikir tentang masa lalu, karna yang kita hadapi adalah masa depan yang penting mari kita satukan potensi untuk menghadapi jaman.



c' es