Selamat Datang Saudaraku

selamat datang saudaraku.

“setelah membebaskan diri dari macammacam nama maka sampailah pada hanya Esa Tuhannya”, ("selanjutnya perlukah yang Esa itu di bebaskan lagi ?" sebuah pertanyaan yang tidak harus di jawab).

Urun Rembug : adalah sebuah kata yang berarti ikut memberi masukan atau sumbang saran. Blog ini di namakan seperti itu karena ditujukan untuk sekedar ikut sumbang saran bagi kehidupan berTuhan yang Esa, berbangsa dan bernegara, dalam rangka memayu hayuning bawana.
Silahkan membaca mengambil atau mengcopy blog ini bebas di ambil tanpa royalti, saya hanya minta tolong cantumkan inisial/link dari blog ini.
Silahkan. !

Rabu, 29 Juni 2011

matamu bertanya

dimatamu penuh sorot tanya
rambut hitam sebahumu begitu menggoda,
sweter biru itu adalah bendera yang kau kibarkan untuk mengeja kata-kata tentang merdeka
wajah polosmu itu tak mungkin menyimpan dusta dan duka

entah kapan
kamera mengabadikan lukisan wajah polosmu itu gadisku,
aku hanya menerka entah dua atau tiga masa,
saat kau terbangkan sayapmu menjelajah dunia
kehidupan keras akibat keadaan yang memaksa

aku tak tau
dengan apa kepolosanmu menaklukan langit-langit senja di seberang sana
sebab aku adalah makluq bodoh yang hanya tahu mencintaimu apa adanya

c' es

Dua Geguritan (Wanita ing Pesisir, Prasojo)

Wanita ing pesisir

panyawangmu nglangut nyawang tengah segoro
ana apa ?

apa merga, gambar ontran-ontran kang ngebaki impenmu iku wanodyaku ?
prasangka lan pratando iku amung kembang turu dudu gambar kasunyatan.

tengah dino iki ora becik sliramu dhedhe wanodyaku
tanganku tumulur ngajak sliramu bebarengan njejeg bumi
ayo bali !

ninggal pesisir nuju wisma pangabekti
ngiradati urip kanggo tembe mburi
manekung puji mring Gusti



terjemahan bahasa indonesia

wanita di pantai
pandanganmu kosong memandang tengah laut
ada apa ?

apa karena lukisan kerusuhan yang memenuhi mimpimu wanitaku ?
prasangka dan tandatanda itu hanya bunga tidur bukan lukisan kenyataan

di tengah hari tidak baik dirimu di terik matahari wanitaku
tangan saya terulur mengajak dirimu bersamasama menjejak tanah
mari kembali !

meninggalkan pantai menuju rumah pengabdian
menata hidup untuk waktu mendatang
menghatarkan pujian kepada Tuhan

c' es

 

.

Prasaja

aku kudu kroda,
mbedah benteng kang ngreridu lakuku,
tiwikrama malih buta njebol temboktembok prakosa

dimen jiwa raga lan sukmo iki ora kerontoronto
nandang lara wuyung marang sliramu nimas rara

sangang taun aku nggembol kuciwa

udun semat krasa lara ora tak rasa
pijer jer tak ampet  kanthi legowa

sangang taun aku tansah  dora


terjemahan bebas dalam bahasa indonesia

Pengakuan

saya harus bangkit
menaklukkan benteng yang menggangu jalanku
berganti rupa jadi raksasa menjebol temboktembok perkasa

biar jiwa raga dan sukma ini tidak nelangsa
jatuh cinta padamu dinda

sembilan tahun saya menyembunyikan kecewa

bisul yang teramat sakit tak dirasakan
tetap saya tahan dengan ikhlas

sembilan tahun saya selalu berdusta


c' es

tiga puisi bahasa indonesia

Bukan Penegak Pandawa

saat samping wajahmu menyapa

aku ini bukan siapa siapa
bukan pangeran yang berkereta kencana
bukan pula si tampan yang selalu gembira
atau pula penegak pandawa yang selalu perkasa
lisan dan penaku tidak pernah bisa mengeja katakata mesra

tapi,
dalam remang siluet senja
aku akan menjagamu dimana kau berada
beri harap atas cemas yang sedang melanda
nyanyikan kidungkidung pengalih luka

dinda,
dihatiku hanya kau semata
karna aku mencintaimu apa adanya

c' es


sajak malam

ada cerita tentang getar2 di dada
yang meraut meracau beri pilihan
ada rindu yang ku ungkap
atas hadirmu beberapa saat

ada kenang yang wajib kubayang
puisi malam tentang cinta

getar rasa yang mengumpal
ada sesal, ada tawa dan canda

dalam kenang,
seraut wajah menyeruak

mengabur
menumbuh dalam sadarku
hanya asa dan kewjiban
yang beri aku kekuatan
atas nama doa,cinta,
kasih  dan sayang

c' es


semoga

ngeri,
negeri ini telah terkoyak oleh jaman
keserakahan, kesombongan, kesewenangan
penipuan, rekayasa, mafiamafia
menarinari di balik hukum dan kemanusiaan

adakah hujan yang akan bebaskan kemarau panjang yang menggila tahun ini
adakah hujan yang akan memberi harap atas cemas dalam remang senja

semoga

c' es


catatan :
puisi-puisi ini bercerita tentnag banyak hal

Kamis, 23 Juni 2011

Garing teles di sebuah diskusi

"anane kitab garing iku sarana pelajaran supayo paham kitab teles, pungkasane kitab garing lan teles nyawiji dadi sarana dalan kenal marang kang sejati, supoyo ora sasar naliko mulih marang mulaniro"
Dadi sopo sing ngaku lan rumongso duwe kitab garing sejatine rugi gede yen sampai nutup hati marang ajaran liyo kang sumbere seko kitab teles dengan kata lain jika kita hanya memegang pada satu pengetahuan, kita akan kehilangan ilmu pengetahuan lainnya, dan yang lainnya, dan yang lainnya lagi, padahal ada lebih dari satu ilmu pengetahuan di jagat raya ini, yg sy rasakan dulu dgn mudahnya sy menganggap ajaran orang lain sesat krn konon tdk berasal dr ajaran kitab suci sy padahal setelah sy pelajari ada makna yg tersirat di balik tulisan yg tersurat dan makna tersirat(kitab teles) ini hanya dpt dipahami dgn hati yg terbuka, sedangkan ajaran kejawen bersumber dr kebersihan dan kedalaman hati, sehingga kitab teles dgn mudah dipahami, dan menjadi dasar pedoman hidup sehari hari intinya penghayatan kitab teles itu prakteknya, sedang kitab garing teorinya, jd bagaimana mungkin cuma berpegang pada teori dan menyalahkan yg sdh mempraktekkan pendapt kulo kitab garing meniko kitab ingkang tertulis wujudipun saged kitab suci utawi wewarah leluhur, sedangkan kitab teles meniko pemahaman ingkang timbul saking telenging kalbu, bs karena perenungan semedi tafakur lan liyane.
Sempurnane isi amarga sempurnane kulit, isi buah akan busuk jikalau kulitnya rusak berlubang kitab garing adalah kitabsuci atau wewarah yg di agungkan atau sangat dihormati oleh pengikutnya lebih baik kita terbuka (universal) jangan fanatik krn hanya akan menutup hati kita sendiri dan menganggap salah yg laen,padahal blm tentu kita benar.lan sinau saking sejarah kalian kasunyatan kang wonten (pagedongan),dados mboten namung saking buku kemawon(pakeliran).amargi lak namung saking buku kadang salah pemahamanipun.Kitab teles lan garing puniko mboten amung mandek ukoro lan wacono nanging saget dadhos cepengan kagem gesang menawi dipun laksana'ken saget ndadhos'aken gesang puniko wonten artinipun piyambak kagem kang nglaksana'aken.
Kitab garing wonten pikir karono mapan ing pangolahing laku dene kitab teles wonten telenging ati awit dumunung ing pangolahing roso.Menawi kitab garing wonten sakjroning pikir utawi penggalih lan (nalar) kitab teles meniko wontenipun sakjroning tyas (roso) pedomaning tanah jawi wonten istilah OLAH LAKU, OLAH ROSO, OLAH BOWO lan OLAH ROGO. Iku kadyo rante kang nyambung siji lan sijine. Pedoman hidup yg dimaksud apakah perilaku kita sehari2. Olah laku dlm menjlni aturan2 kehidupan tetep eling lan waspada mbuka mata mbuka telinga mbuka bathin buat tambah mendekat kepada Sangkan Paraning Dumadi.Yen wetan iku sangkaning urip lan kulon iku paraning urip dadi watese yo urip iku dewe.
Urip kang dumunung ing pribadi kito yen maksude cahyaning sabdo tumuju mangulon artine kabeh urip iku tumuju marang jatining urip yo Urip kang nguripi aku lan akehing urip. Urip kang minongko sifating jagad kang gumelar.Batasnya ada dlm diri kita seniri. Bagaimana kita menjalani urip nguripi panguripan, chayu chayun chayat. Sebab ketika kita bs menyatukan Raga-Roh-Urip/dzat, kita akan paham dgn kesejatian diri kita dan mengerti visi misi kita diturunkan di bumi ini. Bukankah kita tdk minta utk dilahirkan..dan sepertinya untuk menguasai jagad kidul, lor, wetan dan kulon sampai ketemunya urip itu tidak gampang dibutuhkan laku yg terus menerus agar sampai kpd mengerti sejatine sopo ingsun

c' es


catatan :
terimaskih buat teman2 KN yang telah diskusi beberapa waktu yang lalu

Selasa, 14 Juni 2011

Yang bisa diambil dari Ki Hajar Dewantara

Memimpin adalah  proses mengubah sikap dan perilaku seseorang atau sekelompok orang baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga terjadi peningkatan. Terlepas dari apakah itu bisa berupa peningkatan pengertian, produktivitas ataupun gairah untuk maju. Seorang pemimpinan adalah motor penggerak yang senantiasa mempengaruhi, mendorong dan mengarahkan orang-orang yang dipimpinnya supaya mereka mau bekerja dengan penuh semangat dan kepercayaan dalam rangka mencapai tujuan-tujuan organisasi.
Oleh karena itu pemimpin seharusnya dapat memandu, menuntun, membimbing, memberi atau membangun motivasi kerja, mengemudikan organisasi, menjalin jaringan komunikasi yang lebih baik, sehingga mampu membawa sebuah organisasi mencapai tujuan yang direncanakan. Titik capai yang diharapkan adalah tercapainya tujuan oraganisasi seperti yang telah di gariskan. Organisasi yang saya maksutkan bukan hanya berupa kumpulan individu melainkan juga kumpulan dari anasir dalam pribadi kita masingmasing.
salah seorang tokoh pemimpin yang terkenal di Indonesia adalah Ki Hajar Dewantara, beliau adalah pendiri lembaga pendidikan  Taman Siswa, karena Ki Hajar Dewantara adalah seorang pendidik maka teori kepemimpinan yang di kemukakan ada nuansa pendidikan di dalamnya. Bahwa konsep kepemimpinan: ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani yang berarti didepan memberi  contoh, ditengah ikut berpranserta dan dibelakang  menjadi pendorong. Maksudnya seorang pemimpin hendaknya dapat membentuk, memperhatikan, memelihara, dan menjaga kehendak dan keperluan kepada yang dipimpinya dengan baik, mampu bekerja sama dengan semuanya agar encapai tujuan bersama (keberhasilan tim).
Konsep kepemimpinan Ki Hajar Dewantara lebih menekankan peran dari pemimpin tersebut. Selain pemimpin memberi contoh, terlibat aktif didalam organisasi, pemimpin juga memberi ruang untuk berlatih bagi yang di pimpinnya, konsep melatih ini sangat kentara pada prinsip ketiga yaitu “Tut Wuri Handayani”. Konsep tersebut lebih pada konsep mengawasi dari kejauhan/momong, jadi bagi Ki Hajar dewantara kepemimpinan juga memasukkan konsep momong.  Dalam bahasa wayang dikenal sebagai “njangkung/njampangi”. Lebih jauh konsep Ki Hajar Dewantara selaras dengan konsep alamiah dari alam dan juga selaras dengan konsep keTuhanan yang saya yakini. Dimana alam dan Tuhan sendiri selalu member ruang untuk makluqnya berlatih dan sekaligus memberi bocoran atas segala hal yang menjadi tujuan dari penciptaan.
Ada kalanya dalam mendidik/memimpin kita di hadapkan pada persoalan yang sangat pelik yaitu bagaimana siswa didik harus di beri tahu tetapi secara tidak langsung sebab bila diberi tahu langsung akan berbeda “nges” nya dibanding yang bersangkutan  menemukan sendiri, ngonceki sendiri  apa makna dari persoalan yang didapatnya atau memecahkan masalah yang dihadapi. Kadang pemimpin/pendidik harus memberikan bocoran/cloe biar siswa didik cepat mendapatkan akselerasi seperti yang di harapkan. Cloe adalah fasiltas yang secara sadar di rancang sebagai bentuk tanggungjawab telah memberanikan diri untuk memimpin/mendidik.
Banyak pertimbangan kenapa harus cloe, sebab jawaban tersebut hanya untuk yang bersangkutan bukan untuk oranglain. Bila mana tidak pas akan menyebabkan masalah, demi kebaikan disinilah cloe itu diperlukan.

c' es


catatan :
dokument ini di buat demi klestarian jiwa kepemimpinan yang berpendidikan

Jumat, 10 Juni 2011

dua puisi baru

Andai ku bisa


Saat kubaca barisbaris hurup dilayar monitor
dan kau bilang tentang derita yang kau ungkap
tentang tangis yang harus kau tahan
aku hanya bisa bilang menangislah sayang
sebab itu akan mengurangi beban yang kau sandang

Andai aku punya sayap untuk terbang
Kan kujemput dirimu yang ada di seberang lautan
Kan kupeluk dan kudekap dengan erat
sebab aku ingin selalu melihat riang tingkahmu
bukan sendu yang kau tunjukkan saat itu.

Andai aku punya sayap untuk terbang kan kucari dan kurebut dirimu
Bersama untuk bebas lepas mengembara bersama angsa
Mengarungi beratus arus dan menari riang di balik awan

c' es




Kejujuran


jujur aku katakan pertama kali aku melihatmu
ada banyak getar yang harus aku maknai,
ada banyak desir yang harus aku urai
ada banyak kata yangharus aku ungkap

Seiring perjalanan waktu ternyata
Kau hadirkan tawa lepasku yang menghilang
kau membuatku mampu lagi untuk merasakan rindu
ada yang paling kusuka darimu 

“hassyem” gue suka gaya loe

c' es

Rabu, 08 Juni 2011

Meyakini kepastian

Mencaricari sisa cerita yang tertinggal di gurat gurat kenangan,
waktu itu aku yang belum tau tentangmu hanya bisa terpaku
tidak bergerak untuk menyambut dan memelukmu
                                                  
Sekarang melangkah gentar sebab sangkakala telah ditiup dan terdengar menggelegar
Gelepar dan kotek ayam yang tengah mencari jalan pulang telah memberi sadar
betapa ada waktu dan desau halus yang harus di dengar

guratgurat masa lalu memang masih membelenggu
namun waktu tak lagi bisa menunggu

detikdetik telah satusatu  lewati pintu
masih adakah pemberi kenyang pada lapar

ada kata cerita terang itu di depan sana

c' es

Jumat, 03 Juni 2011

KANGGO SRI

sliramu dudu minggat,
nanging sakdermo oncat

sliramu amung kepengin
ninggal abot kang gawe repot
mecaki laku ninggal reridu
mecaki jangkah kang di angkah,
mecaki eling kanggo pepeling
mbukak dalan pepadhange agesang

kapan sliramu bali tetep dak ranti
kepingin dak aras bathukmu koyo wingi-wingi
mbuwang kapang kang wus rumasuk sanubari

menawa saiki isik ujud impen dak ranti sliramu bali
dino iki aku amung iso pepuji marang Gusti Sagung Dumadi



bila diterjemahkan secara bebas dalam bahasa indonesia adalah sebagai berikut :

dirimu bukan pergi tidak kembali
tetapi sekedar menghindar
 

dirimu hanya berkeinginan
meninggalkan berat yang membuat repot
menyusuri proses meninggalkan rintangan
menyusuri langkah yang menjadi tujuan
menyusuri ingat dibuat pengingat
membuka jalan cahaya kehidupan
 

kapanpun dirimu kembali tetap saya nanti
ingin saya kecup keningmu seperti duludulu
membuang rindu yang sudah merasuk di hati
 

kalo sekarang masih berujut impian saya tunggu dirimu kembali
hari ini saya hanya bisa berdoa pada Tuhan Pencipta Semesta



c' es



catatan :
Nuruti pesan seseorang, geguritan ini buat Sri yang akan kembali satu setengah tahun lagi

Kamis, 02 Juni 2011

NEGARA MADINAH

Siapakah yang tak mengenal Piagam Madinah ? banyak diantara kita yang sudah tahu setidak2nya  telah mendengar apa itu piagam madinah, termasuk murid mengaji sepertinya telah cukup tahu apa itu Piagam Madinah, setidaknya pernah mendengarnya dari kisah-kisah ataupun wejangan-wejangan sang ustadz.
Piagam Madinah merupakan suatu nama yang diatributkan pada perjanjian tertulis yang disepakati antara Rasullullah SAW sebagai pemimpin besar umat Islam, yang saat itu baru saja tiba di Madinah (Yatsrib), dengan para petinggi kaum Yahudi yang faktualnya merupakan penduduk mayoritas disana disamping berbagai macam aliran aqidah lain yang minoritas. Kurang lebih, demikianlah Piagam Madinah kala itu, sebuah perjanjian yang memiliki arti dan peranan besar bagi kelangsungan hidup Umat Islam yang baru akan memulai babak baru fase perjuangan mereka.
Perjanjian tersebut diantaranya mengatur bagaimana seharusnya sebuah komunitas yang satu dalam suatu wadah yang bernama Yatsrib dapat menyikapi berbagai perbedaan yang mereka miliki, dan kemudian bersinergi secara harmonis dan konstruktif dalam menjaga keamanan, kestabilan serta tentunya kemakmuran negeri Yatsrib. Diantara perbedaan yang sangat kentara adalah dalam hal aqidah atau keyakinan, sesuatu yang sampai sekarang ini oleh sebagian kalangan masih dianggap sebagai akar berbagai permasalahan sosial yang terjadi di pelosok dunia, terlebih Indonesia.
Memang opini seperti ini cukup dapat diwajari keberadaannya, mengingat telah banyaknya terjadi kekacauan dan anarkhisme sosial yang bernuansa SARA, seperti tragedi Tanjung Priuk, Ambon, Poso, Sampit, sampai peristiwa Bom Bali sekalipun dengan kuatnya pengaruh media dapat  dikategorikan kasus SARA.
Piagam madinah adalah awal dari terbentuknya Negara Madinah, dimana Negara inilah yang hingga saat ini masih menjadi rujukan paling sahih bagi perjuangan politik umat Islam, ternyata masih belum cukup memenuhi kreterium bagi sebuah negara modern. Pasalnya, dalam Negara Madinah belum terpenuhi elemen-elemen utama yang menjadi prasyarat dalam negara modern. Seperti, belum mempunyai tentara yang profesional, belum mempunyai penjara, belum mewajibkan pajak.
Yang lebih signifikan dari semua itu adalah pimpinannya seorang nabi yang diutus, dibimbing dan dibenarkan semua ijtihadnya oleh wahyu. Segala sesuatunya diputuskan dengan hukum yang diturunkan oleh Allah. Hal ini tidak mungkin ditemukan di negara-negara lain. Artinya, menurut Jalam Albana, sebuah kesalahan fatal bila “Negara Madinah” dengan barbagai modelnya dikatakan sebagai pendirian negara (Islam).
Konsep Negara Madinah, boleh dibilang merupakan eksprimen sejarah yang dilakukan Rasulullah di saat kondisi menuntut beliau untuk menerima jabatan dalam memimpin masyarakat dalam suatu negara. Dan eksprimen itu, mulai redup di saat Rasul wafat, yang kemudian berakhir pada masa kekhalifahaan Umar. Meskipun upaya politik tersebut diteruskan di masa Al-khulafa ar Rasyidun, hal itu tidak bertahan lama.
Dua khalifah pertama (Abu Bakar dan Umar), tidak lebih menjadi perantara bagi rentang waktu antara “kerakhmatan pemerintahan Nabi” dan “kelaliman raja-raja otoriter”. Kalau masa kekhalifahan Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Tholib menjadi awal bagi konteks pergeseran politik “kerahmatan Islam’ ke pentas “perebutan kekuasaan”, maka masa-masa selanjutnya adalah praktek kekuasaan monarki oleh raja-raja otoriter. Bahkan, sejarah kekuasaan dan suksesi kepemimpinan Al-khulafa ar Rasyidun selalu diselimuti konflik yang berdarah-darah.
Hal ini terbukti betapa eksprimen pendirian negara Islam selalu gagal di implementasikan. Ini wajar karena “Negara Madinah” masa Rasulullah adalah negara yang sangat spesifik sekali yang di dalamnya terdapat karakteristik yang istimewah. Apalagi motifasi pendirian negara Islam tidak didasarkan pada prinsip-prinsip Islam sesunguhnya, akan tetapi lebih didasarkan pada emosi, perang, kekuasaan, perebutan sumberdaya alam, dan perbudakan rakyat
Su’udiyah, Aljazair, Sudan, Turki dan Iran adalah beberapa catatan negara yang gagal dalam melakukan eksprimen pendirian negara. Bahkan, di dalamnya bisa dikatakan hampir lebih bobrok dari sistem politik di Eropa dan Amerika. Sebab, di situ terdapat penindasan, pengekangan kebebasan, penjara, krisis ekonomi, inflasi, kemiskinan, ketiadaan oposisi politik, memenjara orang-orang yang dianggap bersebrangan dan mempraktekkan cara-cara penyiksaan.
Apa yang terjadi di berbagai belahan dunia harus menjadi refleksi bersama tentang kenyataan tersebut. Fakta sejarah dunia muslim telah mencatat bahwa ketika konsep negara telah dijadikan ideologi dalam negara, baik secara progresif maupun tidak, umat harus menerima konsekwensinya.
Sebagai contoh, pemerintahan Bani Umayyah dan Abbasiyah (kecuali kehalifahan Umar bin Abdul Aziz) yang melandaskan pada konsep teokrasi (Islam) justru dikenal dengan pemerintahan yang dispotik dan hegeminik. Agama pada masa itu cenderung dijadikan alat legitimasi kekuasaan bagi kelompok tertentu.
Sejarah juga membuktikan bahwa perusakan yang dilakukan kekuasaan tidak hanya terhadap akidah Islam, akan tetapi juga menghancurkan dan merusak semua akidah yang mempunyai nilai-nilai dan ide-ide yang luhur. Misalnya, bagaimana kekuasaan telah merusak paham Syiah Al-Alawiyah menjadi paham Syiah Safawy. Bagaimana kekuasaan merusak agama Kristen dari sebuah agama kasih sayang menjadi sebuah “Institusi Inkuisisi”. Bagaimana kekuasaan merusak agama Yahudi dan menjadi zionisme. Dan bagaimana kekuasaan merusak sosialisme dan menjadi pemerintahan totaliter.
Begitu juga yang terjadi di dunia sekuler. Kita melihat apa yang terjadi di Turki dengan pemerintahan sekulernya, Jerman dengan demokrasi nazinya dan atau Amerika dengan rasialisme. Semua itu adalah bukti cacat sejarah dalam praktek politik kenegaraan.
Karena itu, kekuasaan (apapun ideologinya) jika tidak memihak pada umat dan hanya menjadikannya sebagai alat pengendalian dan penindasan, maka ia tidak akan mampu membangkitkan misi dakwah dan atau memperjuangkan penerapan nilai-nilai agama. Karena sesungguhnya kekuasaan (baca: negara) hadir untuk memberikan keadilan dan mensejahterakan bagi masyarakatnya.
Sementara, perjuangan menegakkan syariat dikhawatirkan justru akan menjadikan agama sebagai alat legitimasi politik belaka. Setidaknya, kita tidak lagi terjebak pada perdebatan-perdebatan sempit yang mengarah pada hal-hal yang sifatnya distorsif.

lampiran piagam madinah
PIAGAM MADINAH
  1. Sesungguhnya mereka satu umat, lain dari (komunitas) manusia yang lain
  2. Kaum Muhajirin dari Quraysh sesuai keadaan (kebiasaan) mereka, bahu membahu membayar diyat di antara mereka dan mereka membayar tebusan tawanan dengan cara baik dan adil di antara mukmin.
  3. Banu ‘Awf, sesuai dengan (kebiasaan) mereka, bahu membahu membayar diyat di antara mereka seperti semula, dan setiap suku membayar tebusan tawanan dengan baik dan adil di antara mukmin.
  4. Banu Sa’idah,  sesuai dengan (kebiasaan) mereka, bahu membahu membayar diyat di antara mereka seperti semula, dan setiap suku membayar tebusan tawanan dengan baik dan adil di antara mukmin.
  5. Banu Al Hars, sesuai dengan (kebiasaan) mereka, bahu membahu membayar diyat di antara mereka seperti semula, dan setiap suku membayar tebusan tawanan dengan baik dan adil di antara mukminin.
  6. Banu Jusham, sesuai dengan (kebiasaan) mereka, bahu membahu membayar diyat di antara mereka seperti semula, dan setiap suku membayar tebusan tawanan dengan baik dan adil di antara mukminin.
  7. Banu Al Najjar, sesuai dengan (kebiasaan) mereka, bahu membahu membayar diyat di antara mereka seperti semula, dan setiap suku membayar tebusan tawanan dengan baik dan adil di antara mukminin.
  8. Banu Amr bin Awf,  sesuai dengan (kebiasaan) mereka, bahu membahu membayar diyat di antara mereka seperti semula, dan setiap suku membayar tebusan tawanan dengan baik dan adil di antara mukminin.
  9. Banu  Al Nabit, sesuai dengan (kebiasaan) mereka, bahu membahu membayar diyat di antara mereka seperti semula, dan setiap suku membayar tebusan tawanan dengan baik dan adil di antara mukminin.
  10. Banu  Al-Aws, sesuai dengan (kebiasaan) mereka, bahu membahu membayar diyat di antara mereka seperti semula, dan setiap suku membayar tebusan tawanan dengan baik dan adil di antara mukminin.
  11. Sesungguhnya  mukminin tidak boleh membiarkan orang yang berat menanggung utang di antara mereka, tetapi membantunya dengan baik dalam pembayaran tebusan dan diyat.
  12. Seorang mukmin tidak boleh membuat persekutuan dengan sekutu mukmin lainnya, tanpa persetujuan daripadanya.
  13. Orang-orang mukmin yang taqwa harus menentang orang yang di antara mereka mencari atau menuntut sesuatu secara zalim, jahat, melakukan permusuhan atau kerusakan di kalangan mukminin. Kekuatan mereka bersatu dalam menentangnya, sekalipun ia anak dari salah seorang di antara mereka.
  14. Seorang mukmin tidak boleh membunuh orang beriman lainnya lantaran (membunuh) orang kafir. Tidak boleh pula orang mukmin membantu orang kafir untuk (membunuh) orang beriman.
  15. Jaminan Allah satu. Jaminan (perlindungan) diberikan oleh mereka yang dekat. Sesungguhnya mukminin itu saling membantu, tidak tergantung pada golongan lain.
  16. Sesungguhnya orang Yahudi yang mengikuti kita berhak atas pertolongan dan santunan, sepanjang (mukminin) tidak dizalimi dan ditentang (olehnya).
  17. Perdamaian mukminin adalah satu. Seorang mukmin tidak boleh membuat perdamaian tanpa ikut serta mukmin lainnya di dalam suatu peperangan di jalan Allah, kecuali atas dasar kesamaan dan keadilan di antara mereka.
  18. Setiap pasukan yang berperang bersama kita harus bahu membahu satu sama lain.
  19. Orang-orang mukmin itu membalas pembunuh mukmin lainnya dalam peperangan di jalan Allah. Orang-orang beriman dan bertaqwa berada pada petunjuk yang terbaik dan lurus.
  20. Orang Musrik (Yathrib) di larang melindungi harta dan jiwa orang Musrik (Quraysh), dan tidak boleh campur tangan melawan orang beriman.
  21. Barangsiapa membunuh orang beriman dan cukup bukti atas perbuatannya, harus dihukum bunuh, kecuali wali si terbunuh rela (menerima diyat). Segenap orang beriman harus bersatu dalam menghukumnya.
  22. Tidak dibenarkan bagi orang mukmin yang mengakui piagam ini, percaya kepada Allah dan Hari akhir, untuk membantu pembunuh dan memberi tempat kediaman kepadanya. Siapa yang memberi bantuan dan menyediakan tempat tinggal bagi pelanggar itu, akan mendapat kutukan dan kemurkaan Allah di Hari Qiyamat, dan tidak diterima daripadanya penyesalan dan tebusannya.
  23. Apabila kamu berselisih tentang sesuatu, penyelelesaiannya menurut (ketentuan) Allah Azza wa Jalla dan (keputusan) Muhammad SAW
  24. Kaum yahudi memikul biaya bersama mukminin dalam peperangan.
  25. Kaum Yahudi dan Bani Awf adalah satu umat dengan mukminin. Bagi kaum Yahudi agama mereka, dan bagi kaum Muslimin agama mereka. Juga (kebebasan ini berlaku) bagi sekutu-sekutu dan diri mereka. Kecuali bagi yang zalaim dan jahat. Hal demikian akan merusak diri dan keluarganya.
  26. Kaum Yahudi Banu Najjar diperlakukan sama seperti Yahudi Bani Awf.
  27. Kaum Yahudi Banu Hars diperlakukan sama seperti Yahudi Bani Awf.
  28. Kaum Yahudi Banu Saidah diperlakukan sama seperti Yahudi Bani Awf.
  29. Kaum Yahudi Banu Jusham diperlakukan sama seperti Yahudi Bani Awf.
  30. Kaum Yahudi Banu Al Aws diperlakukan sama seperti Yahudi Bani Awf.
  31. Kaum Yahudi Banu Tha’labah diperlakukan sama seperti Yahudi Bani Awf. Kecuali orang zalim atau khianat. Hukuman hanya menimpa diri dan keluarganya.
  32. Suku Jafnah dari Tha’labah diperlakukan sama seperti mereka (Banu Tha’labah).
  33. Banu Shutaybah (diperlakukan) sama seperti Yahudi Bani Awf. Sesungguhnya kebaikan (kesetiaan) itu lain dari kejahatan (khianat).
  34. Sekutu-sekutu Tha’labah diperlakukan sama seperti mereka (Banu Tha’labah).
  35. Kerabay Yahudi (di luar kota Madinah) sama seperti mereka (yahudi
  36. Tidak seorangpun diperkenankan keluar (untuk perang) kecuali seizin Muhammad SAW. Ia tidak boleh dihalangi (menuntut balas) luka (yang dibuat orang lain). Siapa yang berbuat jahat (membunuh), maka balasan kejahatan itu akan menimpa diri dan keluarganya, kecuali ia teraniaya. Sesungguhnya Allah sangat membenarkan ketentuan ini.
  37. Bagi kaum yahudi ada kewajiban biaya, dan bagi kaum Muslimin ada kewajiban biaya. Mereka (yahudi dan Muslimin) bantu membantu dalam menghadapi musuh warga piagam ini. Mereka saling memberi saran dan nasehat. Memenuhi janji lawan dari khianat. Seorang tidak menanggung hukuman akibat (kesalahan) sekutunya. Pembelaan diberikan kepada pihak yang teraniaya.
  38. Kaum Yahudi memikul biaya bersama Mukminin selama dalam peperangan.
  39. Sesungguhnya Yathrib itu tanahnya “haram” (suci) bagi warga piagam ini.
  40. Orang yang mendapat jaminan (diperlakukan) seperti diri penjamin, sepanjang tidak bertindak meugikan dan tidak khianat.
  41. Tidak boleh jaminan diberikan, kecuali seizin ahlinya.
  42. Bila terjadi sesuatu atau perselisihan di antara pendukung piagam ini, yang dikhawatirkan menimbulkan bahaya, diserahkan penyelesaiannya menurut (ketentuan) Allah Azza wa Jalla dan (keputusan) Muhammad SAW.
  43. Sesungguhnya tidak ada jaminan perlindungan bagi Quraysh (Mekkah) dan juga bagi pendukung mereka.
  44. Mereka (pendukung piagam) bahu membahu dalam menghadapi penyerang kota Yathrib.
  45. Apabila mereka (pendukung piagam) diajak berdamai dan mereka (pihak lawan) memenuhi perdamaian serta melaksanakan perdamaian itu, maka perdamaian itu wajib dipatuhi. Jika mereka diajak berdamai seperti itu, kaum Mukminin wajib memenuhi ajakan dan melaksanakan perdamian itu, kecuali terhadap orang yang meyerang agama. Setiap orang wajib melaksanakan (kewajiban) masing-masing sesuai tugasnya.
  46. Kaum Yahudi Al Aws, sekutu dan diri mereka memiliki hak dan kewajiban seperti kelompok lain pendukung piagam ini, dengan perlakuan yang baik dan penuh dari semua pendukung piagam ini. Sesungguhnya kebaikan (kesetiaan) itu berbda dari kejahatan (penghianatan). Setiap orang bertanggungjawab atas perbuatannya. Sesungguhnya Allah paling membenarkan dan memandang baik isi piagam ini.
  47. Sesungguhnya piagam ini tidak membela orang zalim dan khianat. Orang yang keluar (bepergian) aman, dan orang yang berada di Madinah aman, kecuali orang yang zalim dan khianat. Allah adalah penjamin orang yang baik dan taqwa besama Muhammad SAW

Catatan :
Teks Piagam Madinah di atas mengikuti versi Ibn Hisyam, Syafi Al Rahman Al Mubarak Fawri, Muhammad Hamidullah, dan Muhammad Mamduh Al arabi sementara terjemahnya mengikuti Ahmad Sukardja dalam disertasinya yang dibukukan menjadi Piagam Madinah dan Undang-Undang 1945: Kajian Perbandingan dasar hidup Bersama dalam Masyarakat yang majemuk (Jakarta: UI Press, 1995), 47-57.

c' es


Sumber :
http://www.andriyarusman.com/pancasila-%E2%80%9Cpiagam-madinah%E2%80%9D-ala-indonesia/
http://www.ruangbaca.com/resensi/?action=b3Blbg==&linkto=MTA3.&when=MjAwNTEyMjk=