Selamat Datang Saudaraku

selamat datang saudaraku.

“setelah membebaskan diri dari macammacam nama maka sampailah pada hanya Esa Tuhannya”, ("selanjutnya perlukah yang Esa itu di bebaskan lagi ?" sebuah pertanyaan yang tidak harus di jawab).

Urun Rembug : adalah sebuah kata yang berarti ikut memberi masukan atau sumbang saran. Blog ini di namakan seperti itu karena ditujukan untuk sekedar ikut sumbang saran bagi kehidupan berTuhan yang Esa, berbangsa dan bernegara, dalam rangka memayu hayuning bawana.
Silahkan membaca mengambil atau mengcopy blog ini bebas di ambil tanpa royalti, saya hanya minta tolong cantumkan inisial/link dari blog ini.
Silahkan. !

Rabu, 25 April 2012

aku merelakanmu pergi


aku meralakanmu pergi, aku hanya berpesan seperti yang dulu itu janganlah pernah kamu lakukan, karena sejujurnya aku katakan pernah ada ketidak adilan yang aku rasakan,...

aku meralakanmu pergi, aku hanya punya satu pesan janganlah yang seperti dulu itu kamu lakukan, karena sejujurnya kukatakan aku tak bisa membencimu hanya karena sebuah alasan,...

aku merelakanmu pergi karena hadirmu telah membuatku tersadar bahwa dia dimasa laluku itu bisa digantikan,..

aku merelakanmu pergi dan sangat siap untuk mengucap terimakasih dan memaafkan serta mendoakan,...

c' es

Rabu, 29 Februari 2012

hujan dan angin


saat itu,
tatkala kulihat ketegaranmu yang memulih, ada harap yang tumbuh dengan cepat

tetapi,
mengapa keraguanmu yang menyergap belakangan,  dan semestinya ucap sapa hangat pada matahari pagi  bukan  ungkap hati yang tertutup rapat dan beku,

entahlah,
kalau  memang begitu adanya
mencoba memahami, memaklumi karena memang seperti itulah adanya
tetap semangat seoptimis matahari yang setiap hari menuruti garis edarnya tak peduli mendung atau cerah awan yang akan menyambutnya.

kemana pula ceritacerita ini diperdengarkan, biarlah aku nikmati saja sampai kapan angin dan hujan bisa bersama menyiram tanaman tumbuhkan benih di hari depan.


c 'es

hati merah jambu





maaf jika harihari ini belum bisa kutulis puisi, biarkan puing berserak ini terpatri kembali,

untuk engkau yang diseberang sana bisakah aku berharap ?
kerelaan dirimu menyiapkan parapian agar timah itu mencair dan merekatkan puingpuing hatiku dan hatimu yang berserak, biar utuh dan tidak gamang dalam melangkah

untuk engkau yang diseberang sana bisakah aku berharap ?
keralaan dirimu kipasi api agar perapian itu menyala dan menyala lagi
menghangatkan hati kita yang sedang beku dan kelu biar merekah dan berwarna merah jambu
 
ya, betul
hati  kita  yang  berwarna merah jambu


c ‘es